- HOMEmain page
- MAJLISAby Sufyan
- PHOTO GALLERYHukama $ Kubaro
- DOWNLOADKitab Klasik dan Mp3
- MASALAHFiqih
- MASALAHTauhid
- MASALAHTashowwuf
- THORIQOHTijaniyyah
- THORIQOHQodiriyyah
- AKTIFITASSehari-hari
- AL-QUR`ANMencari Ayat
- HADITSonline
- HIZIBHizib
- SHALAT-SHALATSunah
- DU`ASehari-hari
- SILSILAHBiografi $ Sejarah
- TV Live
- SUBSCRIBE TO RSSkeep updated!
Sholat Sunah Adab Qodiriyah
اللهم ارض عن القطب الربّانى مولانا السيد عبد القادر الجيلانى
Sholat Sunah Adab Qodiriyah adalah sholat sunat Muthlak, yang menjadi bagian dari Tarekat Qodiriyah (istiqomah). Waktunya Dilakukan setelah Ba’da Isya sampai dan berakhir satu jam sebelum menjelang masuk waktu Sholat subuh (sekitar jam 3.00). Tata caranya Apabila di jalankan langsung habis sholat subuh maka harus mengambil Wudhu kembali atau memperbaharui wudhu. Sebaiknya dilaksanakan di Musholla atau di Masjid, dan apabila dilaksanakan di dalam rumah tetap harus memakai sholat sunah Tahyatul Masjid, sebabgai berikut sholat sunah Adab Qodiriyah1. Sholat sunah syukur wudhu
Dilakukan setelah berwudhu dasar hadis Rasulullah Saw
2. Sholat sunah Tahyatul Masjid
3. Sholat sunah Tobat
4. Sholat sunah Toat
5. Sholat sunah Liqodo’hajat
6. Sholat sunah Hajat
Rakaat pertama ayat yang dibaca : Al-Kafirun 11 X
Rakaat kedua ayat yang di baca : Al-ikhlas 11 X
7.Sholat sunah Hajat
Rakaat pertama dan kedua setelah alfatihah membaca surah Al-ikhlas 11 X
8. Sujud Hajat
Niatnya : Nawaitu Sajada hajat sunatan lillahita’aalaa
Dalam sujud baca : Lailaha’illa anta subhanaka inni kuntum minal dzolimin.
Sebanyak 41 X, lalu berdoa minta ampunan dosa orang tua dan kita, kemudian berdoa
minta hajat kita….amin
9. Zikir
Niatnya : Nawaitu taqoruban ilallah’taalaa ala haji niati
Baca : Istigfar 100 X , Shalawat 100 X dan Tasbih 100 X
10. Sholat sunah Syukri
Semoga kita selalu diberikan kekuatan-Nya untuk riyadah dan Mujahadah di jalan kebenaran didalam Tarekat QodiriyahAsrar mulk al’firqoh An’Najiyah. Dan di jadikan hamba-Nya yang di Cintai-Nya,dan selalu mencintai Allah Swt, Baginda Rasulullah Saw dan Asy-syaikh Sultan Auliya Abdul Qodir al-Jilani Qodassallahu Sirrohul Aziz dan di berikan Rahmat, Ridho dan Kedekatan-Nya selalu amin
Alhamdulillah,Alhamdulillah,Alhamdulillahi Rabbil alamin, wa’syukurilah Wabilahi taufik wal hidayah wal inayah wassalamualaikum warahmtullahi wabarakaatuh wamaghfirah
Quthbir Robbany Sayyidi Syaikh Abdul Qodir Jilani Qsa
Bismilahir Rahmanir Rahiim
Beliau adalah Syaikh Muhiyuddin Abu Muhammad Abdul Qadir bin Abu Saleh Jinki Dusat bin Musa Al-Juun bin Abdullah Al-Mahdh bin Hasan Al-Mutsana bin Amirul Mu’minin Abu Hasan bin Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib bin Abdul Muthalaib bin Hasyim bin Abdul Manaf bin Qushay bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Luat bin Ghalib bin Fahr bin Malik bin Madhr bin Nadzaar bin Ma’ad bin Adann Al-Qurasy Al-Alawi Al-Hasani Al-Jiili Al-Hambali.
Beliau adalah cucu dari Syaikh Abdullah Ash-Shauma’i pemimpin para Zuhad (asketis) dan salah seorang Syaikh kota Jilan serta yang di anugerahi berbagai karamah. Syaikh Abu Abdullah Muhammad Al-Qazwaini berkata,”Syaikh Abdullah Ash-Shauma’i adalah seseorang yang mustajab doanya. Apabila dia marah maka Allah Swt akan segera menghancurkan yang dimurkainya dan apabila dia menyenangi sesuatu maka Allah Swt menjadikan sesuatu tersebut sesuai yang di kehendakinya.” dibalik kerapuhan badan kerentaan usianya, beliau masih konsistennya melaksanakan amalan sunah dan berzikir. kekhusyu’annya dapat dirasakan oleh semua orang, sangat sabar dalam kekonsistenannya dan sangat menjaga waktunya. Beliau sering mengabarkan tentang sesuatu yang belum terjadi dan kemudian terjadi seperti yang beliau kabarkan.
Seorang sahabat Syaikh Muhammad bin Yahya At-Tadafi meriwayatkan,”Suatu saat ketika kami sedang melakukan perjalanan Niaga, segerombolan perampok menyerang kami di padang pasir Samarkhan, saat itu ada yang berteriak memanggil Syaikh Abdullah Ash-Shauma’i dan berikutnya beliau muncul di tengah-tengah kami seraya mengucapkan “Subbuhul Quddus menjauhlah dari kami. Gerombolan perampok itu tercerai berai. Setelah selamat dari serangan itu kami mancari sang Syaikh dan tidak menemukannya, dia raib begitu saja. Setibanya kami di Jilan, kami menceritakan hal tersebut kepada orang-orang dan mereka berkata,”Demi Allah, sang Syaikh tidak pernah hilang dari tengah kami.
Ibu beliau adalah Fathimah binti Syaikh Abdullah Ash-Shauma’i, meriwayatkan,”Setelah lahir Anakku Abdur Qodir Jilani tidak mau menyusu pada bulan Ramadhan. oleh karena itu, jika orang-orang tidak dapat melihat Hilal penentuan bulan Ramadhan, mereka mendatangiku dan menanyakan hal tersebut kepadaku. Jika aku menjawab, Hari ini anakku tidak menyusu maka orang-orang di Jilan telah mengerti bahwa bulan ramadhan telah tiba. Bahwa beliau bayi yang tidak menyusu pada bulan ramadhan adalah sesuatu yang Masyhur di Jilan.
Diriwayatkan bahwa saat mengandung beliau usia ibunya 60 tahun. Ada yang menyatakan bahwa tidak ada perempuan yang hamil pada usia 60 tahun kecuali wanita Quraisy dan tidak ada wanita yang dapat hamil pada usia 50 tahun kecuali wanita Quraisy.
Syaikh Abdul Qodir Jilani QsA, tetap berada dalam pengasuhan orangtuanya hingga mencapai usia 18 tahun. Saat itulah, bertepatan dengan meninggalnya Syaikh At-Tamimi (488 H), beliau pergi ke Baghdad. Waktu itu yang berkuasa adalah sultan Al-Mustadzhir Billah Abu abbas Ahmad bin Al-Muqtadi bin Amrillah Abul Qosim Abdullah Al-Abbas.
Syaikh Taqiyuddin Muhammad Al-Waidz Al-Lubnani dalam kitabnya Al-Mausum bi Raudhah al-abrar wa Mahasin al-Akhyar meriwayatkan ketika Syaikh Abdul Qodir Jilani hendak memasuki kota baghdad, beliau menjumpai Khidr as. berdiri di depan pintu, menghalanginya masuk kota dan berkata,”Aku tidak memiliki perintah yang memperbolehkan mu memasuki baghdad hingga 7 tahun ke depan.” Syaikh Abdul Qodir Jilani yang ketika itu berusia 18 thun, akhirnya bermukim di tepian Baghdad dan hidup dari sisa-sisa makana selama 7 tahun. Hingga pada suatu malam ditengah hujan deras, sebuah suara berkata kepadanya,”Abdul Qodir”, masuklah ke Baghdad. Beliaupun memasuki Baghdad dan menuju ke Mushalla Syaikh Hamad bin Muslim Ad-Dabbas. Sebelum beliau tiba Syaikh Hamad memerintahkan murid-muridnya untuk mematikan lampu dan menutup semua pintu.
Ketika tiba dan mendapati pintu tertutup serta lampu sudah dimatikan, Syaikh Abdul Qodir Jilani duduk di depan pintu dan tertidur lalu bermimpi basah. Bangun dari tidurnya beliau langsung mandi besar lalu kembali tidur dan kembali bermimpi. Beliau kemudian bangun dan besar. Hal tersebut terus berulang sebanyak 17 kali.
Saat subuh tiba, pintu dibuka dan masuklah Syaikh Abdul Qodir, Syaikh Hamad bangkit menyambutnya ,memeluknya dan menangis sambil berkata,”Anakku Abdul Qodir, saat ini negeri ini milik kami dan besok akan menjadi milikmu. Apabila engkau berkuasa kelak berlaku adillah terhadap orang tua ini.
Diriwayatkan oleh Syaikh I.Nurrudin Abu Hasan Alibin Yusuf bin Jarir bin Ma’dhad bin Fadl Asy-Syafi’i Al-Lakhmi, pengarang kitab Bajat Al-Asrar,” Wahai yang kedatangannya merupakan awal dari kebahagiaan bagi negeri yang kelak menjadi tempat tinggalnya (Baghdad), diikuti awan Rahmat yang menutupi seluruh daerahnya, berlipat ganda hidayahnya di dalamnya sehingga para Wali Abdal dan Awtadnya kembali bersinar, utusan-utusan berdatangan mengucapkan Selamat sehingga setiap hari di dalamnya merupakan hari besar.
Amal Yaum wa Lailah alawiyin
: 2. Ratib al Iydrus
Selepas subuh : 1. Surah Yasin
: 2. Ratib al Attas
: 3. Wazifah Syaziliyyah
Selepas zuhur : Hizb Imam al Nawawi
Selepas asar : Hizb al Bahar
Selepas maghrib: 1. Surah al Mulk
: 2. Ratib al Haddad
: 3. Wazifah Syaziliyyah
Selepas isyak : Wirid al Skran / Ratib al Saqqaf
Tujuh nafsu dalam Thoriqoh Qodiriyyah
الأنفس السبعة في الطريقة القادرية العلية
TUJUH NAFSU DALAM THORIQOH QODIRIYYAH
أعلم أخي المريد
Ketahuilah wahai saudaraku… calon sufi…
أن الأنفس السبعة هي من أَهَمّ الأمور في طريقتنا القادرية
Sesungguhnya nafsu itu ada 7 tingkatan yang merupakan hal terpenting dalam Thoriqoh kita Qodiriyyah.
فالله جل وعلا خلق النفس البشرية وجعل فيها طباعاً كثيرة منها طباع الخير ومنها طباع الشر ومنها طباع بين الخير والشر
Allah yang Maha mulia dan Maha tinggi menciptakan nafsu ( jiwa ) manusia dan menjadikan didalamnya berbagai tabiat yang banyak, dari itu nafsu ( jiwa ) ( terdapat ) tabiat-tabiat yang paling baik dan darinya ( terdapat) tabiat-tabiat yang jelek dan darinya ( terdapat pula ) tabiat-tabiat antara baik dan jahat.
قال تعالى((إِنَّا خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ مِنْ نُطْفَةٍ أَمْشَاجٍ نَبْتَلِيهِ فَجَعَلْنَاهُ سَمِيعًا بَصِيرًا *سورة الإنسان : 2 ))
Allah Ta`alaa telah berfirman :
“ Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampuryang kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), Karena itu kami jadikan dia mendengar dan Melihat.”
وكما جاء في كتاب قوت القلوب للشيخ أبي طالب المكي أن الله خلق الإنسان وجعل في نفسه أربعة أنواع من الصفات وهي:
Dan seperti yang tercantum dalam Kitab Quutul Quluub ( kitab memperkuat hati ) kepunyaan Syekh Abu Thalib Al-Makki bahwa Allah menciptakan manusia dan menjadikan nafsunya empat jenis dari berbagai sifat, yaitu:
· صفات الربوبية: مثل الكبرياء – حب المدح والشكر والثناء – الجبروت وهذه لا تنبغي إلا لله تعالى
• Sifat Ketuhanan : misalnya, Keagungan - cinta pujian, Syukur ( berterima kasih ) dan pujian – kekuasaan, ini tidak seyogjanya ( bagi kita ) kecuali bagi Allah Ta`alaa.
· صفات العبودية: مثل الخضوع لله – الذل – التواضع– المودة والمحبة – الرحمة – الشفقة
• Sifat Pengabdian : seperti, tunduk kepada Allah – merendahkan diri - rendah hati –kasih sayang dan cinta - Pemurah - kasih sayang
· صفات حيوانية: مثل الأكل- الشرب – النوم – النكاح والتزاوج –
• Sifat Kehewanan : seperti, makan - minum - tidur - Pernikahan dan perkawinan.
· صفات شيطانية: مثل الكذب – التكبر – العجب –الخداع – المكر- الإغواء – حب المخالفة
• Sifat kesetanan : seperti berbohong - kesombongan – ujub ( diri merasa kagum ) - penipu - tipu daya – menyesatkan/mengecewakan - suka perlawanan ( melawan/melanggar perintah syara`
والمطلوب من الإنسان أن يتخلى عن صفات الربوبية والصفات الشيطانية وأن لا يكون أكبر همة الصفات الحيوانية وأن يتمسك ويتحلى بصفات العبودية وبذلك يكون كما أراد الله له
Dan yang di tuntut oleh manusia adalah terlepas dari Sifat-sifat Ketuhanan dan sifat-sifat setan dan tidak ada yang lebih besar dari sebuah cita-cita dari sifat-sifat kehewanan dan berpegang serta memakai perhiasan dengan sifat-sifat pengabdian dengan demikian terbukti sebagaimana keinginan Allah kepadanya ( sifat pengabdian )
أن يكون في قوله تعالى في القرآن الكريم((وَنَفْسٍ وَمَا سَوَّاهَا (7) فَأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقْوَاهَا (8) قَدْ أَفْلَحَ مَنْ زَكَّاهَا (9) وَقَدْ خَابَ مَنْ دَسَّاهَا (10) سورة الشمس ))
( Hal ini ) terbukti dalam Firman-Nya yang Maha tinggi di dalam Qur`an yang mulia :
7. Dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya),
8. Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya.
9. Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu,
10. Dan Sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.
( Surat Asy-Syam ayat ke 7 sampai 10 )
والناس في تزكية نفوسهم على درجات كل حسب همته في السير إلى الله والتزامه على منهج الله وكما ورد في الأثر
manusia didalam menyucikan berbagai nafsu-nya melalui derajat setiap perhitungan cita-citanya didalam perjalanan menuju Allah dan kepercayaannya atas rencana Allah sebagaimana yang telah sampai di dalam atsar
أن الله تعالى خلق الإنسان بعقل وشهوة وخلق الملائكة بعقل دون شهوة وخلق الحيوان بشهوة دون عقل فالإنسان إذا غلب عقله على شهوته صار أفضل من الملائكة وإن غلبت شهوته على عقله صار أدنى من الحيوان
Bahwa Allah Ta`alaa menciptakan manusia dengan penciptaan Aqal ( pikiran ) dan penciptaan syahwat ( keinginan ) dan Allah menciptakan malaikat dengan penciptaan Aqal tanpa penciptaan syahwat dan Allah menciptakan binatang dengan penciptaan syahwat tanpa penciptaan Aqal, lantas manusia jika ia mengalahkan aqal-ya atas syahwatnya maka ia menjadi lebih baik ( utama ) daripada para malaikat dan jikalau syahwat-nya mengalahkan aqal-nya maka ia menjadi lebih rendah daripada binatang
وقد قسم سيدي ومولاي الشيخ عبد القادر الجيلاني النفس إلى سبعة أقسام عرفت بالأنفس السبعة وجعل لها منهجاً عظيماً من أجل التزكية وصنف أورادها وأذكارها وصفاتها وفروعها وهذه الأنفس هي :
Sungguh telah membagi Sayyidina wa maulana Syaikh Abdul Qadir Jailani ra. Terhadap Nafsu menjadi 7 bagian , ia mengetahui 7 nafsu dan menjadikan padanya sebagai rencana ( bagan ) dan sebagai keagungan dari sebab menyucikan dan dari sebab mengarang Aurodnya, Dzikir-dzikirnya, sifat-sifatnya dan cabang-cabangnya, dan nafsu ini diantaranya :
1. النفس الأمـــارة
2. النفس اللـوامــة
3. النفس الملهـــمة
4. النفس المطمـئنة
5. النفس الراضـية
6. النفس المرضية
7. النفس الكــــاملة
1. Jiwa Jasmaniah
2. Jiwa Penuh cela
3. Jiwa yang mengilhami
4. Jiwa yang tenang
5. Jiwa yang Ridho
6. Jiwa yang Diridhoi
7. Jiwa Sempurna
SAYYID ABDUL QODIR JAILANI RA.
MAHKOTA RAJA SAYYID ABDUL QODIR JAILANI RA.
SAYYID AHMAD BIN ZAINI DAHLAN
SAYYID ABDILLAH BIN SHODAQOH BIN ZAINI DAHLAN
BIOGRAFI SINGKAT
- MAJELIS TA`LIM DAN DZIKIR " MASAAFIRUL KHOONAH "
- CIMAHI, JAWA BARAT, Indonesia
- ADMIN: Dwi Ryanto Alamat : Jl.Sindang sari utara blok citopeng